Selamat Datang di Blog Yang Sederhana Ini..Semoga menjadi Berkat Bagi Sobat dan Keluarga....AMEN..!!

Akankah Aku Terus Berada dalam Kesendirian?

Prolog~
Akhirnya saya ngepost “beneran” di blog ini. hehe. Perkenalkan, saya Yusman atau Manly. Satu-satunya cowok guanteng di sini ;p  . kali ini saya mau posting sebuah puisi. Simak ya!
puisi ini saya ambil dari koleksi lama waktu SMP. Seinget saya waktu classmeeting kelas 3. Sebelum kegalauan UN melanda *atau sesudah ya?*

Sampunlah prolog nya. Monggo dikersaken. Hehe..

Akankah Aku Terus Berada dalam Kesendirian?
Akankah aku terus berada dalam kesendirian?
Selalu asing akan dunia yang kutempuh
Merasa tak sepadan dengan para makhluk itu
Saat aku tengok kanan aku coba menyesuaikan diri
Saat kiri kutengok aku ingin bisa berdiri di antara mereka
Tapi ternyata di kedua tempat itu tetap saja aku terasing
Saat kucoba membangun diri membangun duniaku sendiri
Tak ada yang mau menghargai
Bahkan aku tak mengerti ini surat atau puisi
atau sekedar kata-kata basi
Karena aku tak sanggup menuliskan titik atau koma
Dalam satu baris yang sama
Akankah aku terus berada dalam kesendirian?
Tanpa kawan atau lawan
Bahkan keluarga pun jauh di atas awan
Tak dapat kuraih tak dapat kupegang
Egoisme dan sikap individualis di hati mereka telah meradang
Sikap tak tahu diri mungkin dicapkan mereka kepadaku
yang semakin rendah diri
Pun tiada yang mau menjadi pembela atau pun benteng yang melindungi
atau sekedar turut berduka
Rasa ingin segera ke alam baka
Bertemu dan berada di sisi Allah yang Maha Esa
Tanpanya pun tak apa-apa karena dia bukan apa-apa
Akankah aku terus berada dalam kesendirian?
Di muka bumi yang luas ini aku bagai bukan penghuni
Terpenjara, bukan! Lebih tepat tersiksa
Siksa? Ya, sangat
Bumi bagai terus menendangku yang lemah
Dengan segalanya tanpa amarah
Padahal terkadang aku tidak berbuat salah
Mengapa tak kau hancurkan sepetak tanah
Lalu tenggelamkan aku ke dalam sana
Tapi kau tak mau menyerah
Selalu menyebutku yang tak tahu masalah
Padahal batinku sudah cukup haus
akan kedamaian dan ketentraman
Yang akan mengobati setitik luka dari gumpalan
luka yang menyayat hati
menjadi beban pikiran hingga tak bisa konsenstrasi
Dan akhirnya menurunkan prestasi
Dikalahkan oleh yang punya “relasi”
Jadi semakin menambah luka hati
Meski lima perkara obat hati belum dilalui
Tapi luka itu terkadang sembuh sendiri
Terkadang timbul niat untuk menyepi ke Himalaya
atau ke Puncak Jaya
minimal Tasikmalaya
Tapi niat hanya sekedar niat
Tak ada yang pernah terlaksana
Mungkin hanya sebuah impian belaka
Yang kan riangkan hati ini semata
Yang terjadi kini
adalah teririsnya hati semakin menjad
akibat kata-kata yang tak terprediksi
Akhirnya luka hati bertambah lagi
—-**
Yusman Oematan (19 may 2013)
maaf ya kalo tengah malam dah bikin galau.
ni puisi emang dibikin pas lagi galau nian. haha.
thanks for read..

No comments:

Post a Comment