Selamat Datang di Blog Yang Sederhana Ini..Semoga menjadi Berkat Bagi Sobat dan Keluarga....AMEN..!!

Firman TUHAN seumpama Permata


Firman Tuhan itu seperti permata dengan banyak "facet" (sisi, permukaan, segi dan sudut), yang mana ketika permata itu diletakan pada sudut tertentu terhadap sumber cahaya, ia akan memantulkan cahaya secara sempurna dari salah satu sisi permukaan ke mata kita.
Firman Tuhan itu seumpama permata karena dari setiap ayatnya tersimpan banyak sekali rahasia, yang ketika dikenakan dengan konteks yang tepat akan akan menampilkan rahasia itu.
Menurut kaum Yahudi (yang mana hanya membaca Perjanjian Lama = Torah, Nevi'im & Kethuvim), setiap ayat Firman Tuhan berisi sampai 70 facet (rahasia). Ya betul, 70 dalam setiap ayat, dan saya sama sekali tidak salah ketik. Saya tidak bermaksud menuliskan "70 dari setiap pasal" dan bukan "70 dari setiap perikop".
"WOW....!!!", saya pikir itu adalah reaksi anda, sama seperti reaksi saya ketika pertama kali mendengar fakta itu.

Lalu seketika itu sebuah pencerahan datang kepadaku. Dan inilah penjelasan yang dapat kuberikan. Nikmatiilah...

Pernahkah anda melihat seorang ahli permata yang sedang mengamati sepotong permata menggunakan loupe (lensa pembesar) khusus untuk memeriksa permata?



 Ia akan menggunakan sebuah loupe khusus yang kadang dapat dijepit dengan kelopak mata sehingga tangannya bebas untuk memegang permata. Sedangkan permata itu akan diletakan pada ketinggian yang lebih rendah dari mata dan bukannya diletakkan segaris terhadap sumber cahaya terhadap mata.


Reflecting
Alasannya adalah karena ketika sedang memeriksa sepotong permata yang dibutuhkan adalah pantulan cahaya dari (salah satu) permukaan permata dan bukannya cahaya yang tembus melalui bagian tengah permata.


Ketika saya mendengar kata "Firman", hal pertama yang terpikir oleh saya adalah kitab Yohanes pasal yang pertama.
"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya." Yohanes 1: 1-5
"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku." Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya." Yohanes 1: 14-18

Ada dua hal utama yang saya ambil dari penggalan ayat di atas. Yaitu:
  1. Firman Tuhan adalah Allah;
  2. Firman Tuhan turun menjadi (sama) manusia yang diberi nama Yesus Kristus.

Lalu dari kata "turun menjadi sama", mengingatkan saya kepada ayat Firman TUhan yang lain:
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." Filipi 2: 5-8

Hal penting dalam ayat di atas yang ingin saya tarik adalah bahwa Yesus merendahkan dirinya. Dari manusia. Dengan cara taat untuk dihukum mati di atas kayu salib.
Dari penjelasan di atas kita akan mendapatkan diagram seperti ini:
Firman yang adalah Allah turun menjadi manusia bernama Yesus Kristus yang kemudian merendahkan dirinya mati di atas kayu salib untuk merefleksikan kemuliaan Allah kepada manusia.

"Tetapi Yesus berseru kata-Nya: "Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku; dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku." - Yohanes 12: 44



Sebuah pencerahan yang saya dapatkan pada 8 Maret 2012, dalam DAATE (komunitas sel).
An insight i receive in March 18'th, 2012, in a DAATE (cell-community).



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bertahan untuk Ditajamkan dan Dimagnetisasi
"Besi menajamkan besi dan orang menajamkan sesamanya" - Amsal 27: 17
Bukan ayat yang asing lagi bagi kebanyakan orang percaya bukan? Dan sepertinya sudah tidak perlu penjelasan lagikan? Ketika besi menajamkan besi mereka saling mengasah dan keduanya menjadi semakin tajam dan lebih berguna. Menggambarkan hubungan antara manusia yang saling bergesekan dalam permasalahan, kemudian menyelesaikannya sehingga semuanya menjadi lebih dewasa dan memiliki karakter yang lebih baik.

Ada 2 hal (pewahyuan) yang saya dapatkan:
Persevere_-_2
1. Bertahan
Besi saling menajamkan dengan cara saling bergesekan. Ketika 2 buah benda saling bergesekan mereka akan saling mengikis dan menimbulkan panas. Dan kedua hal itu akan menyakitkan, memaksa kita untuk keluar dari zona nyaman.
Kita dapat memilih untuk tidak bergesekan, tetapi itu berarti kita tidak akan menjadi lebih tajam, kita akan mengalami stagnasi. Kita tidak akan menjadi lebih baik. Untuk menumbuhkan karakter kita menjadi lebih, kita harus mengikis keburukan yang kita miliki dengan memilih untuk bertahan dalam gesekan, memilih untuk keluar dari zona nyaman kita.
Magnet_-_1
2. Dimagnetisasi
Ada efek kedua yang terjadi selain menjadi lebih tajam ketika 2 buah besi saling bergesekan. Efek kedua adalah kedua besi akan menjadi magnet, artinya saling bertarikan. Artinya kedua orang yang bertahan dalam gesekan selain akan menumbuhkan karakter mereka; kekuatan tarik menarik diantara mereka pun akan menjadi semakin kuat. Mereka akan menjadi semakin kompak, memiliki hubungan yang lebih kuat.
"Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat" - Matius 24: 13

Ada sebuah pernyataan yang menarik setelah saya membagi hal ini kepada teman-teman saya pada hari itu. Yaitu supaya jangan sampai kedua besi memiliki kutub yang sama, karena magnet yang saling tarik menarik adalah magnet dengan kutub yang berbeda (S & N).
Magnet_-_3
Ada 1 hal yang perlu diketahui mengenai setiap bahan yang memiliki potensi untuk dimagnetisasi, misalnya besi. Mereka tersusun atas komponen/material yang disebut feromagnetik yang mana memiliki kedua kutub tersebut (S & N). Pada besi yang tidak (baca:belum) bersifat magnetik, komponen feromagnetik ini tersusun secara berantakan sehingga kekuatan magnetik antar feromagnetik saling membatalkan. Tetapi ketika sebuah besi dimagnetisasi, yang terjadi adalah komponen-komponen feromagnetik dalam besi akan tersusun ke arah yang sama seperti rambut yang disisir. Sehingga kekuatan setiap komponen feromagnetik ini akan saling menguatkan. Dan berarti setiap besi magnet memiliki kedua kutub tersebut yang mana pasti akan saling berbelakangan. Artinya, bagaimanapun hasilnya dua buah magnet akan tetap saling bertarikan.
"Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia" - Yakobus 1: 12
Bertahanlah!


“Hubungan” sebagai Alasan, Jawaban dan Tujuan
Pada umumnya ketika sedang membahas tema “Relationship”, selalu akan muncul pertanyaan-pertanyaan yang timbul akibat adanya permasalahan di dalamnya, dan akan ada pertanyaan mengenai bagaimana cara memiliki “relationship” yang baik dan sehat. Dalam artikel ini, “Relationship” justru menjadi jawaban, alasan dan tujuan dari segala pertanyaan dalam hidup kita, menjadi alasan dari setiap hal lain yang muncul dan menjadi prinsip dalam pilihan hidup.


Konsep Biasanya alasan bagi seseorang dalam mencari Tuhan (dan mendalami agama) adalah karena adanya pertanyaan mengenai kehidupan. Pertanyaan mengenai “apa yang terjadi setelah mati?”,  “Apakah hidup hanya satu kali saja atau ada reinkarnasi?”,  “Apakah ada surga dan neraka? atau hidup kita hanya begini saja?”. Lalu ada juga pertanyaan mengenai dosa, pertobatan, dan pengampunan dosa; Pertanyaan mengenai sejarah manusia, sejarah bumi dan dunia, sejarah alam semesta;
Pertanyaan-pertanyaan mengenai air bah dan bahtera Nuh, 10 tulah atas Mesir dan 10 perintah Tuhan,  mengenai setiap nabi hingga mengenai Tuhan Yesus sendiri. Untuk apa seorang Tuhan turun ke dunia menjadi manusia? (dengan asumsi bahwa itu benar). Semua pertanyaan itu memiliki 1 jawaban, 1 alasan dan 1 tujuan yang sama.
Lalu ada juga pertanyaan mengenai aplikasi dalam kehidupan: mengapa hal-hal tertentu terjadi dalam hidup, apa yang harus kita lakukan ketika hal-hal itu terjadi, apa pilihan yang harus kita ambil, apa yang harus kita tolak; Semuanya itu dapat lebih mudah untuk kita mengerti bila kita tahu tujuan hidup kita.
Mengapa “tujuan hidup”?
Karena setiap hal diciptakan dengan tujuan, dan setiap hal disekitarnya harus selalu berkisar disekitar tujuan itu, mendukung tujuan itu dan tidak pernah menghalangi perkembangan ke arah pencapaian tujuannya.
  • Misalnya sarung handphone yang dibuat untuk melindungi handphone, tidak akan mungkin dibuat menutupi layar, atau membuat keypad terhalang untuk ditekan, yang memnghalangi fungsi dari handphone tersebut. Dan ketika sarung handphone tersebut dipasang dengan posisi yang salah atau dipasangkan pada tipe yang bukan seharusnya, akan langsung terlihat jelas karena ada fungsi handphone yang terhalangi untuk digunakan.
  • Ada sebuah jenis sepeda yang diberi nama “Time Trial Bike”. Fungsi sepeda ini sama sekali hanya untuk mencapai kecepatan setinggi-tingginya tanpa memperdulikan rintangan elevasi (tanjakan/turunan), tanpa memperdulikan rintangan tikungan dan jalan yang rusak/berlubang. Dengan track/lintasan yang dibuat khusus sehingga memastikan tidak adanya rintangan macam apa pun yang perlu dihadapi oleh pesepeda. Sehingga satu-satunya fokus dari fungsi sepeda adalah kecepatan setinggi-tingginya. Sehingga setiap komponen yang tidak berfungsi menambah kecepatan bagi sepeda akan dilepaskan, dalam hal ini termasuk rem dan derraileur (pengganti gigi). Bahkan saddle dibuat dari carbon-fiber (serat karbon) sehingga mengurangi beban yang cukup signifikan dengan mengorbankan kenyamanan pengendara, karena mengingat kenyamanan bukanlah tujuan.
  • Misalnya lagi ada sebuah botol air yang saya beli untuk menampung air minum selama saya tinggal di kos. Botol air ini tidak memiliki fitur anti-bakteri, sehingga dalam hitungan jam setelah botol ini dipakai, botol dan air akan langsung berbau, berarti botol ini tidak dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan air untuk waktu lama.

Lalu pertanyaannya berarti apakah tujuan hidup manusia?
Jawabannya terletak pada perintah Tuhan kepada manusia. Perintah yang utama dan terutama, dalam Markus 12: 30, 31, yaitu:
  1. Kasihilah Tuhan Allah mu dengan segenap hatimu, segenap kekuatanmu dan segenap akal budimu;
  2. Kasihilah sesama mu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.
kedua perintah itu mencerminkan/mendukung sebuah ide, yaitu bahwa kita diciptakan untuk “relationship”.
Karena Tuhan kita adalah Kasih, dan kasih tidak dapat berguna/tersampaikan – tidak dapat diaplikasikan tanpa adanya sebuah hubungan. 
ps.    Tentu saja selain “relationship” setiap manusia memiliki tujuan hidup yang lebih spesifik, tapi kita tidak sedang membahas mengenai hal itu.

Mari kita perhatikan sejarah manusia. Apa yang Tuhan lakukan dalam sejarah manusia membuktikan, bahwa semuanya akan selalu berkisar di sekitar tujuan itu, yaitu “relationship”.

1.    Kisah taman Eden
Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.Kejadian 3: 21
Manusia (Adam & Hawa) seharusnya mati dan terputus hubungannya dari Allah di taman Eden ketika mereka jatuh ke dalam dosa pertama kalinya. Tetapi Tuhan membenarkan manusia dengan mengadakan pertumpahan darah pertama. Dalam ayat di atas tertulis bahwa Tuhan membuat pakaian dari kulit binatang, yang berarti Tuhan membunuh binatang untuk diambil kulitnya.
Saat itu, belum pernah Diberikan konsep mata ganti mata dan nyawa ganti nyawa. Belum pernah diberikan konsep bahwa dosa harus ditebus dengan darah. Tapi Tuhan mengadakan konsep itu untuk membenarkan manusia, mengadakan korban darah ganti darah pertama supaya manusia dapat dibenarkan dan hubungan antara Tuhan dan manusia dapat dilanjutkan.

2. Air Bah yang memusnahkan semua yang lain kecuali Nuh dan keluarganya.
Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."
Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.
” Kejadian 6: 1-4
 Kaum raksasa adalah keturunan antara manusia dengan malaikat jatuh, keturunan yang dikenal dengan nama Nephilim. Keturunan Nephilim ini tentu saja sudah bukan tergolong manusia, dan bila dibiarkan, hanya tinggal menunggu waktu sampai akhirnya keturunan manusia akan punah. Untuk melanjutkan “relationship” dengan manusia, Tuhan harus memastikan agar manusia tidak punah. Maka didatangkanNya air bah dan dengan menyelamatkan keluarga Nuh, Tuhan memastikan kelanjutan hubungannya dengan manusia.

3.    10 Tulah atas Mesir, apakah tujuan Tuhan melakukan hal itu?
Keluaran 7-12
Apakah Tuhan hanya sekedar ingin menunjukan kekuatannya? KemampuanNya? Apakah Tuhan sedemikian insecure sehingga Ia harus membuktikan diriNya terhadap manusia? Tentu tidak. Melainkan Tuhan ingin membangun hubungan yang sehat dengan bangsa Israel.
Sama seperti ketika kita ingin membangun hubungan kekasih dengan seseorang yang baru. Bila calon pasangan kita belum dapat melepaskan hubungannya yang lama dengan orang yang sebelumnya, maka hubungan yang baru tidak akan dapat berjalan dengan sehat.
Misalnya bila 2 buah speaker dipasang pararel pada sebuah lubang output speaker, PA yang berusaha untuk melayani kebutuhan 2 buah speaker akan mengalami over-load dan akhirnya akan terjadi short dan amplifire akan rusak. Maka itu ada tertulis “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan” – Matius 6: 24. Kata “mengabdi” dalam terjemahan bahasa inggrisnya adalah “serve” yang juga berarti “melayani”.
Bangsa Israel yang seumur hidupnya berada di bawah perbudakan Mesir, dididik dengan budaya Mesir, berarti juga dengan kepercayaan Mesir atas adanya multi-Tuhan/dewa (111 dewa/dewi sejauh yang berhasil saya hitung dalam wikipedia). Untuk membangun hubungan yang sehat dengan bangsa Israel, Tuhan perlu memutuskan kepercayaan bangsa Israel terhadap illah-illah Mesir.
  • Dewa & Dewi sungai Nil, dengan gambaran ikan – yang dipercaya sebagai sumber kehidupan. Tuhan putuskan dengan tulah air menjadi darah & ikan (dalam sungai nil) mati;
  • Dewa katak – yang dipercaya sebagai sumber kehidupan & kesuburan. Diputuskan dengan tulah katak;
  • Dewa kumbang/dung-beetle/scarab-beetle sebagai penggerak matahari, yang membawa (dewa) matahari turun saat menjelang malam lalu naik lagi dengan selamat pada pagi hari – dipercaya membawa kelahiran kembali, pembaharuan, kebangkitan. Diputuskan dengan tulah lalat pikat, dimana dalam terjeman lain juga diterjemahkan sebagai serangga dan kumbang;
  • Dewa Lembu, Dewa Kambing, Dewa Domba – yang dipercaya memberikan kesejahteraan. Diputuskan dengan tulah wabah penyakit pada ternak, ternak mati;
  • Dewa cuaca, hujan, udara, kelembaban, embun. Diputuskan dengan tulah hujan/badai es batu dan petir, tulah hujan api;
  • Dewa kesehatan dan kecantikan. Diputuskan dengan tulah penyakit barah dan bisul;
  • Dewa tanaman, tumbuhan dan bulir/biji/padi-padian. Diputuskan dengan tulah belalang juga tulah hujan es dan hujan api;
  • Dewa matahari, dewa utama bangsa Mesir. Diputuskan dengan tulah matahari menjadi gelap;
  • Dewa kematian dan dewa pelindung kelahiran. Diputuskan dengan tulah anak sulung mati.
"Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN." Keluaran 12: 12

4.    10 perintah Tuhan.
Apakah tujuan Tuhan memberikannya kepada manusia? Apakah supaya ketika manusia mematuhinya, mengikuti aturannya dan menjauhi larangannya dengan sempurna dapat menyebabkan manusia menjadi sempurna dan mendapatkan keselamatan? lalu supaya manusia bisa masuk ke dalam surga?
Dalam Keluaran 20, dimana Tuhan memberikan ke-2 loh batu yang berisi ke-10 perintah Tuhan, tidak ada sekalipun ada tertulis bila kita sudah melakukan ke-10 perintah itu akan membuat kita masuk ke dalam surga ataupun menerima keselamatan. Jadi Tujuan dari 10 perintah Allah bukanlah supaya manusia dapat masuk ke dalam surga.
  • 4 perintah yang pertama adalah untuk menjaga hubungan antara Tuhan dengan manusia;
  • 6 perintah berikutnya adalah untuk menjaga hubungan antara manusia dengan manusia.
Bahkan sebenarnya ke-10 perintah ini Tuhan berikan kepada bangsa Israel sebagai sebuah konfirmasi bahwa terdapat hubungan yang pribadi antara Tuhan dengan bangsa Israel. Karena peraturan hanya diberikan bagi mereka yang berada dalam ikatan hubungan.
Misalnya peraturan siswa diberikan dan harus dipatuhi ketika seorang anak menjadi siswa/i dari sebuah institusi pendidikan, dan peraturan itu baru berlaku ketika sang siswa menandatangani  pernyataan dirinya sebagai siswa/i institusi tertentu.
Keluaran 20: 1-17
Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku…
Bahkan sebelum Allah memberikan ke-10 perintah itu, Allah (sudah) memperkenalkan diriNya kepada bangsa Israel sebagai “Akulah Tuhan Allahmu” dan bukan hanya sekedar “Akulah Tuhan Allah”. Kata “mu” menyatakan kepemilikan yang sifatnya pribadi.

5.    Bahkan pertanyaan mengenai ke-TriTunggalan Allah, jawabannya adalah untuk “relationship”.
Tuhan membagi diriNya menjadi tiga peran dan sengaja membuat ketiga peran tersebut hadir dalam hidup setiap manusia supaya setiap orang dapat mengerti sifat hubungan antara Allah dengan kita.
  • Allah Bapa = peran ayah (orang tua);
  • Allah Putra = peran pasangan-hidup sejati/mempelai yang tulus; dan
  • Allah Roh Kudus = peran penolong sejati, penghibur.
Jadi konsepnya bukanlah Allah menggunakan ketiga peran tersebut karena sudah terdapat ketiga peran tersebut dalam hidup manusia dan kemudian Allah anggap cocok untuk menggambarkan diriNya; baru kemudian Ia gunakan. Sebaliknya, ketiga peran yang berbeda ini Tuhan berikan dalam hidup setiap manusia supaya setiap dari kita memiliki gambaran seperti apakah hubungan antara kita dengan Allah dan bagaimana/seperti apa Ia mengasihi kita setelah kita mengalaminya langsung secara fisik dari ketiga peran tersebut di bumi.
Karena begitu besar Kasih Allah akan manusia, sehingga hanya sebuah peran saja tidak akan cukup untuk menggambarkan Kasih Tuhan kepada manusia.

Relationship_-_puzzle
Aplikasi Dengan mengingat bahwa tujuan utama hidup kita adalah “relationship”, akan memudahkan kita dalam mengambil pilihan dan membuat keputusan dalam hidup kita.
Aplikasinya, tanyakan kepada diri anda apakah keputusan yang akan anda ambil akan berdampak memperkuat atau justru memperlemah “relationship” anda. Baik itu adalah hubungan kepada Tuhan, maupun kepada sesama manusia: pasangan hidup, keluarga, teman-teman dan setiap orang lain.
Jangan membuat keputusan-keputusan bodoh dan mengambil tawaran-tawaran yang tidak sejalan dengan tujuan hidup kita.
 Umpamanya:
  • Bila kita ingin memiliki tabungan: jangan boros, jangan membeli yang tidak perlu;
  •  Bila kita ingin tiba dengan selamat: jangan ngebut, jangan ugal-ugalan, patuhi peraturan;
  •  Bila ingin memiliki tubuh yang sehat dan bentuk yang ideal: olaghraga, jangan makan makanan yang tidak menyehatkan, jangan makan terlalu banyak, jangan merokok, jangan begadang;
  • Bila kita mau pintar: belajar, untuk yang sekolah/kursus: jangan bolos, jangan telat, jangan malas;
  • Bila kita ingin peningkatan dalam karir, bekerjalah yang rajin, jangan datang telat dan pulang lebih cepat, jangan banyak mengeluh, bekerjalah dengan benar dan jangan malas-malasan;
Dalam “relationship”:
  • Bila anda ingin memiliki hubungan yang baik dengan orang tua, anda ingin diberkati dan di restui oleh orang tua, hormatilah orang tuamu, taat lah dan jangan menentang mereka meskipun mereka salah;
  •  Bila ingin memiliki sahabat sejati: jangan mencari di kalangan/circle orang2 dengan kebiasaan buruk;
  •  Bila anda ingin memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman anda, jagalah perkataan anda agar jangan menyakiti mereka, jangan melakukan hal-hal yang menyakiti mereka;
  • Buat para wanita, kalau mau mendapatkan pasangan yang mengasihimu bukan hanya karena penampilan fisik: jangan mencari pria dengan pamer kecantikan fisik;
  •  Bagi para pria, kalau mau mendapatkan pasangan yang mengasihimu bukan hanya karena kekayaan materi: jangan mencari wanita dengan pamer harta;
  • Bila kita ingin memiliki hubungan yang sehat dalam pernikahan kita, jangan selingkuh, jangan berbohong terhadap pasangan kita, jangan merendahkan pasangan kita atau tidak menghormati pasangan kita, jangan berhubungan seks sebelum pernikahan;
  • Bila kita ingin memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan: berdoa, baca Alkitab, puasa;
Tuhan sudah memberikan kita prinsip-prinsip yang dapat mempermudah kita untuk membuat keputusan dalam hidup kita, itu adalah Firman-Tuhan, pakailah itu dan aplikasikan dalam hidup anda.
Tuhan memberikan ke-10 Perintah Tuhan sebagai prinsip untuk menjaga “relationship”.
Dalam 1 Korintus 13, melalui Paulus, Tuhan menjelaskan mengenai Kasih, aplikasikanlah itu.
Tapi yang paling penting, ingatlah bahwa anda diciptakan untuk “relationship”
Pergi dan milikilah hubungan yang hebat dalam hidup anda!



Fallen_crown_-_1
Jatuhnya Orang Paling Bijaksana Yang Pernah Hidup (1 Raja-Raja 11)


Saya pikir sebagian besar dari kalian mengetahui siapaka orang yang akan saya bicarakan.
Namanya adalah Salomo (Solomon), putra Daud (David) raja Israel.

Salomo adalah raja paling biajaksana yang pernah hidup di dunia dan juga orang paling kaya yang pernah ada.
Bagaimana caranya ia menjadi orang paling bijaksana dan paling kaya? Saya akan membahasnya di tulisan yang lain.
Di tulisan ini saya akan membahas mengenai kejatuhannya.

Tentu saja kesalahan utamanya adalah karena ia meninggalkan Tuhan, tetapi ada beberapa aspek yang menyebabkan itu, dan aspek-aspek itu lah yang ingin saya bahas dalam tulisan ini.

Mungkin anda ingin membaca 1 Raja-Raja 11 terlebih dahulu sebelum melanjutkan membaca tulisan ini.

1. Ke-Tidak-Patuhan/Tidak Menyerahkan-Diri (Sepenuhnya kepada Tuhan)
Dalam 1 Raja-Raja 11 ayat 1-2, tertulis bahwa Tuhan memberikan perintahNya kepada segenap bangsa Israel untuk tidak mengawini orang-orang yang bukan bangsa Israel, dan Salomo melanggar perintah itu. Dalam ayat 9-11 Salomo juga melanggar perintah Tuhan untuk tidak menyembah kepada allah lain/asing.

2. Serong Hati (menjauh dari Tuhan)
Dalam 1 Raja-Raja 11 ayat 2-6 tertulis bahwa hati Salomo serong/bergeser dari Tuhan kepada (banyak) isterinya yang bukan berasal dari suku Israel, yang kemudian menggeserkan hatinya kepada allah-allah asing/lain.
Dalam Amsal 3 ayat 5 Salomo menulis: "Percayalah kepada Tuhan dengan sepenuh hatimu".
Ia sedang mengatakan kepadamu untuk MEMBUAT hatimu percaya kepada Tuhan. Itu berarti: kendalikanlah hatimu.

3. Ke-Tidak-Tetapan-Hati/Ke-Tidak-Setia-an/Pelanggaran-Janji/Sumpah
Masih di 1 Raja-Raja 11, Salomo melanggar janjinya kepada Tuhan. Ia tidak setia kepada sumpahnya sendiri, tidak Sejalan dengan ketetapan hatinya, prinsip hidupnya dan pengajarannya sendiri (yang dapat anda baca di kitab Amsal).
Saya tidak sedang berbicara mengenai ketidak-setiaan kepada seseorang, tetapi kepada prinsip dan janji.

4. Keluar dari pimpinan Tuhan.
Dalam Amsal 3 ayat 5-6 Salomo menuliskan: "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu".
Dalam kedua ayat ini dua kali Salomo menyinggung mengenai memimpin hidupmu: yang pertama janganlah penilaianmu sendiri memimpin hidupmu; dan yang kedua biarlah Tuhan yang selalu memimpin hidupmu.
Dalam 1 Raja-Raja 11 Salomo membiarkan isteri-isterinya yang dari bangsa asing itu memimpinnya menyembah allah-allah asing.
Dan ia memimpin hidupnya dengan penilaiannya sendiri dan kebijaksanaannya sendiri, ketika ia berpikir bahwa ia cukup kuat dan cukup bijak untuk dapat menolak isteri-isterinya yang dari bangsa asing itu ketika mereka akan mengajaknya menyembah allah-allah asing/lain. Tetapi kenyataannya membuktikan bahwa penilaiannya sebagai orang paling bijakasana yang pernah ada ternyata salah.


Jadi saya menuliskan 4 hal ini untuk menjadi peringatan untuk anda supaya bila ketika anda melihat hidup anda dan menemukan bahwa anda melakukan salah satunya, sadarlah dan berbaliklah.


Saya berharap semoga tulisan ini dapat membantu anda.
Tuhan Memberkati anda semua







No comments:

Post a Comment